Eks Pelatih PSM Makassar Tak Keberatan Tangani Malaysia
By ommed
nusakini.com - Mantan pelatih PSM Makassar Bojan Hodak mengaku tidak keberatan bila dirinya menangani Malaysia setelah Harimau Malaya mendapatkan hasil mengecewakan di Piala AFF 2020.
Posisi Tan Cheng Hoe sebagai arsitek Malaysia berada di ujung tanduk, karena hanya mendapatkan masing-masing dua kemenangan dan kekalahan. Namun kekalahan telak 4-1 dari Indonesia menjadi sorotan.
Itu disebabkan menjadi kekalahan terburuk setelah dua tahun lalu mampu membuat skuad Garuda tidak berdaya dalam dua pertemuan di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022.
Sejumlah pengamat mengusulkan agar federasi sepakbola Malaysia (FAM) menggunakan jasa pelatih asing. Nama Hodak mencuat ke permukaan, karena ia pernah menangani Malaysia U-19 sebelum menukangi PSM.
Hodak juga dianggap sebagai pelatih sukses setelah membawa tim promosi Kuala Lumpur City FC menduduki peringkat enam Malaysia Super League (MSL), dan sukses memberikan trofi Piala Malaysia yang telah dinantikan klub tersebut selama 32 tahun dengan mengalahkan raksasa setempat, Johor Darul Takzim (JDT).
Hodak mengungkapkan, ia tidak merasa terkejut bila namanya dikaitkan dengan kursi panas di tim nasional. Apalagi ia sudah memahami persepakbolaan Malaysia, karena pernah juga menangani Kelantan dan JDT.
“Saya tidak anggap itu kejutan, karena saya memiliki musim yang baik dengan KL City, dan saya juga pernah bekerja di skuad U-20, serta beberapa klub di sini,” ujar Hodak dalam wawancaranya dengan Nadi Arena dikutip laman Stadium Astro.
“Jadi, saya tidak berpikir ada orang di wilayah ini yang sukses dengan berbagai klub seperti saya. Itu hal yang biasa, jadi tidak mengherankan.”
Hanya saja, Hodak enggan membeberkan lebih jauh mengenai kemungkinan dirinya membesut Harimau Malaya, karena ini baru sebatas kabar angin. Hodak menghormati posisi Cheng Hoe yang masih berstatus pelatih Malaysia, dan baru mengambil sikap jika sudah ada aksi nyata dari FAM.
“Itu mungkin bisa saja terjadi. Tapi masih terlalu dini untuk mengatakannya, karena Malaysia masih memiliki pelatih kepala. Tan Cheng Hoe masih ada,” kata pria asal Kroasia tersebut.
“Masih banyak hal yang akan datang, jadi masih terlalu dini untuk mengatakannya. Biasanya, posisi pelatih kepala adalah posisi tertinggi untuk semua orang, tapi saya tidak akan memutuskannya.” (gi/om)